GO BENGKULU, LEBONG – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebong Muharista Delda, S.I.P, mengajak generasi milenial SMK 6 Muhammadiyah Lebong Utara untuk melawan hoax atau berita bohong. Selain menimbulkan keresahan dan kekhawatiran di tengah masyarakat, dari sudut pandang agama hoax juga perbuatan dosa.
Hal ini disampaikan Aris, sapaan akrabnya, dalam dialog generasi milenial anti hoax bertema “Sinergi Bersama Membangun Mindset Anti Hoax Sebagai Karakter Anak Bangsa Indonesia”.
Dikatakan Aris, gerakan anti hoax perlu dikembangkan seiring dengan perkembangan media sosial di tengah masyarakat. Mengingat di era digital sekarang, semua komponen masyarakat atau individu tanpa disadari sudah terlibat langsung sebagai insan penyebar berita hoax melalui android atau HP konten online mereka seperti facebook, instagram maupun konten medsos lainnya.
“Apalagi setelah disyahkannya UU ITE yang mengatur tentang transaksi elektronik sehingga masyarakat rentan terjerat UU ITE ini, ” ujarnya, Senin (16/12).
Oleh karena itu, PWI Kabupaten Lebong merasa terpanggil untuk memberikan pencerahan tentang bahaya berita hoax kepada generasi milenial agar bisa terhindar dari virus penyebaran berita hoax itu sendiri.
“Pelajar dianggap generasi milenial yang bisa menjadi ujung tombak dalam menyampaikan dan memilah mana berita sungguhan dan berita hoax, ” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala SMK 6 Muhammadiyah Lebong Utara, Marten Scandaryanto Rizana mengapresiasi langkah PWI Kabupaten Lebong yang menggelar kegiatan dialog anti hoax. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada pelajar agar cerdas dalam bermedia sosial.
“Hoax saat ini sudah mengancam prilaku ke arah negatif. Dengan kegiatan ini diharapkan bisa menciptakan generasi milenial anti hoax, ” singkatnya.(**)