GO BENGKULU, LEBONG – Pelayanan RSUD Lebong kembali dikeluhkan. Bagaimana tidak, ruangan yang seharusnya steril dan bersih malah tidak tersedia air. Diakui keluarga pasien, SR, toilet/kamar mandi tempat keluarganya dirawat tidak tersedia air sama sekali alias kering. Mirisnya, ruang yang dimaksud adalah ruang VIP yang notabenenya kelas atas dan tarifnya tergolong paling mahal.
“Sudah tiga hari orang tua kami dirawat di sini (VIP) tapi rungan yang kami tempati tidak ada air sama sekali, jujur kami keberatan dengan keadaan ini. Jangankan untuk keperluan yang lain, untuk buang air kecil saja tidak ada air,” keluhnya.
Ditambahkannya, beliau pernah melaporkan keadaan tersebut dengan pihak RS, dalam hal ini cleaning service yang bertugas membersihkan ruangannya, namun saat itu dirinya dijanjikan oleh petugas kebersihan tersebut kalau air akan ngalir/hidup di sore hari. Saat itu dirinya berusaha memaklumi dan menunggu waktu yang dijanjikan. Namun hingga sore hari, air pun tak kunjung mengalir. Melihat keadaan tersebut, akhirnya dirinya mengambil inisiatif untuk mengangkut/mengunjal air dari luar menggunakan jerigen. Mirisnya lagi keadaan tersebut bukan hanya satu hari, tapi hingga tiga hari orang tuanya dirawat air pun tak kunjung ada.
“Kami sangat kecewa dengan keadaan ini, kami ke sini mau berobat bukannya mau kerja ngunjal air. Kami pilih ruang VIP mau pelayanan terbaik, tapi malah dapat kerjaan nguli ngangut air. Dimana pelayanan RS ini, tolonglah kepada pihak terkait hal ini ditindak,” cetusnya.
Sementara Plt.Direktur RSUD Lebong, dr.Ari Afriawan, dikonfirmasi awak gobengkulu.com, Kamis pagi (28/11), beliau menepis hal itu. Menurutnya ketersediaan air di RS yang dia pimpin itu untuk saat ini aman dan tidak ada kendala, dia juga menyebutkan informasi yang disampaikan itu terlalu berlebihan. Menurutnya, kalau air untuk pasien pasti cukup, tapi kalau untuk keluarga pasien mungkin tidak.
“Kalau air untuk pasien rasanya cukup, tapi yang sering menjadi masalah pihak keluarga yang menemani pasien, kalau rame-rame ya tentu tidak cukup airnya,” tepisnya.
Beliau menjelaskan, air yang didistribusi ke ruangan pasien berasal dari tempat penampungan. Sementara beberapa hari terakhir, debit air dari sumber untuk mengisi tempat penampungan memang kecil, sehingga membutuhkan waktu lama untuk mengisi bak penampungan tersebut, tapi beliau mengaku hal itu sudah diatasinya. Pihaknya telah melakukan perbaikan pipa, baik dari sumber ke tempat penampungan maupun dari tempat penampungan ke ruangan pasien, sehingga dipastikan olehnya air untuk ruang pasien aman.
“Kami sudah melakukan perbaikan pipa, kuncinya kalau di ruang saya ngalir, pasti ke belakang juga ngalir,” dalihnya.
Beliaupun berpendapat pihaknya sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik, tapi yang namanya manusia tidak ada yang sempurna.
“Kami sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik, tapi namanya menghadapi masyarakat memang begitu, kadang colokan listrik rusak saja dipermasalahkan,” ungkap Ari. (YF)