/
/
headlineLebong

Dapat Bantuan Rp 1,3 Miliar Desa Mangkurajo Budidaya Kentang

338
×

Dapat Bantuan Rp 1,3 Miliar Desa Mangkurajo Budidaya Kentang

Sebarkan artikel ini

GO BENGKULU, LEBONG – Desa Mangkurajo, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, menggelar acara peletakan batu pertama pembangunan gedung penangkaran bibit kentang, Senin (4/11). Bangunan itu dimaksud untuk menunjang program yang akan digalakkan di desa tersebut, yakni budidaya kentang.

Dikatakan Kepala Desa Mangkurajo, Saeri, melalui Ketua BUMDes, Bambang Yulianto, dengan mengandalkan bantuan dari Kementrian Desa, melalui Program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal (PPID-PEL) yang dikucurkan beberapa waktu lalu, desanya akan menggalakkan budidaya kentang. Tapi diakuinya untuk budidaya kentang tersebut sering terkendala di ketersediaan bibit. Dari anggaran sebesar Rp 1,3 miliar yang didapat itu, sebagian akan digunakannya untuk membangun tempat penangkaran bibit kentang agar ke depan masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan bibit. Bukan hanya itu saja, dari uang bantuan PPID-PEL itu pihaknya juga akan membeli sarana penunjang seperti handtracktor, cultivator, blower, dan sarana pendukung lainnya.

“Kita serius untuk menggalakkan budidaya kentang ini, untuk pemasaran kita sudah bekerjasama dengan pihak indofood, cuma yang sering menjadi masalah adalah ketersediaan bibit, untuk itu kita akan bikin pembibitan sendiri untuk menjamin ketersediaan bibit dan menjamin kwalitasnya,” ujarnya.

Kepala Bidang PMD Dinas PMD-Sos, Eko Budi Santoso, SP., M.Eng. yang turut hadir dan ikut melakukan peletakan batu pertama, Senin (4/11) siang.

Diceritakan Bambang, untuk menjalankan program itu pihaknya sudah membentuk tim TPKK (Tim Pengelola Kegiatan Kemitraan) sebagai koordinator dan penggerak program, di bawahnya ada KUEM (Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat) yaitu kelompok masyarakat desa setempat yang nantinya akan dibekali segala sesuatunya (saprodi), KUEM hanya perlu menyiapkan lahan dan tenaga saja. Kemudian dari hasilnya nanti akan dijual ke off taker dalam hal ini PT.Indofood. Namun, untuk menjual ke Indofood, KUEM tidak langsung tapi melalui BumDes yang ada di desanya itu.

“Kita sudah bentuk jaringan mulai dari tingkat paling atas sampai ke tingkat paling dasar yakni petani, kemudian untuk pemasaran nanti kita akan melibatkan BUMDes,”imbuhnya.

Diharapakannya, dengan program budidaya kentang itu nanti dapat meningkatkan tarap ekonomi masyarakat setempat.

“Diperkirakan dalam satu hektar akan memerlukan anggaran/cost sebesar Rp 50 jt, mulai dari bibit, proses tanam, dan perawatan. Dalam satu hektar kalau tidak ada kendala akan menghasilkan sebanyak 30 ton dengan harga jual sekarang sebesar Rp 6.000,- sehingga dapat diperkirakan dalam satu hektar akan menghasilkan Rp 180 juta, Insya Allah,” tutupnya semangat.

Untuk diketahui, di Kabupaten Lebong ada dua desa yang mendapat kucuran dana dari Kemendes melalui program PPID-PEL di tahun 2019 ini, yakni Desa Sukau Kayo, Kecamatan Lebong Atas dan Desa Mangkurajo, Kecamatan Lebong Selatan. (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *