GO BENGKULU, REJANG LEBONG – Dampak dari musim kemarau yang melanda, belakangan terakhir kerap kali terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Bukan hanya faktor kelalaian tapi ada pula yang dengan sengaja memanfaatkan kesempatan musim kering ini untuk membuka lahan untuk dijadikan lahan perkebunan dengan cara dibakar.
Menyikapi itu, Dandim 0409/RL, Letkol.Inf.Sigit Purwoko, SE, tidak tinggal diam. Diakuinya, dirinya telah mensiagakan personel 1 satuan setingkat pleton (1 SST), di masing-masing wilayah Kabupaten, Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang.
“Mengingat musim panas masih berlanjut, saya telah mensiagakan personel sebanyak 1 SST dimasing-masing Kabupaten, Rejang Lebong, Lebong, dan Kepahiang, untuk antisipasi terjadinya karhutla,” ungkapnya kepada awak media seusai acara coffee morning di aula Kodim 0409/RL, Jumat (20/9).Dijelaskannya, berdasarkan hasil pantauan timnya di lapangan, untuk titik hotspot (titik api) memang ada di beberapa daerah, tapi masih level kecil. Seperti di Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan terakhir di wilayah Lebong.
“Dari hasil pantauan kita, titik hotspot memang ada di beberapa daerah tapi masih level kecil, seperti di PUT, Kota Padang, dan terakhir kemaren di wilayah Lebong, untuk saat ini kondisi masih aman terkendali,” jelasnya.
Beliaupun menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak membuka lahan baru dengan cara dibakar. Satu solusi menurutnya bisa diterapkan pada kondisi saat ini adalah dengan cara pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) secara sederhana. Namun demikian, dijelaskannya, cara tersebut memang membutuhkan tenaga manusia secara ekstra. Seperti penebasan, dilakukan teori pelapukan, kemudian pembersihan tanpa harus membakar, tapi mungkin bisa dengan cara dibenamkan di lahan sehingga bisa dijadikan pupuk organik nantinya.
“Mari kita tingkatkan kesadaran kita, jangan membuka lahan baru dengan cara dibakar, ataupun membuang puntung rokok sembarangan ke tempat yang mudah terbakar. Banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kebakaran,”pungkasnya.(OJ)