GO BENGKULU, LEBONG – Puluhan Warga Desa Sukabumi, Kecamatan Lebong Tengah, beramai-ramai melakukan aksi menangkap ikan lele di ruas jalan Desa setempat, tepatnya di ruas jalan yang kondisinya dalam kedaan rusak berat dan tergenang air. Ikan tersebut bukannya datang sendiri tapi sengaja dilepas oleh salah seorang warga setempat, Lucen (30), pada Jumat (30/8) sekira pukul 14.30 WIB.
Dikonfirmasi terkait aksi pelepasan ikan yang dilakukan olehnya itu, Lucen mengungkapkan, hal itu dilakukannya lantaran kesal dengan Pemerintah Provinsi yang dianggapnya lepas tanggungjawab dan tutup mata dengan kondisi jalan Provinsi yang ada di Kabupaten Lebong.
“Ini adalah wujud kekesalan kami terhadap Pemerintah Provinsi yang tidak pernah memperhatikan kondisi jalan ini. Hampir setiap hari di sini terjadi kecelakaan, lobang banyak dan dalam, tambah lagi tertutup air laju dak nampak, yo jelas jatuhlah,” ungkapnya.

Diakui olehnya, dirinya sengaja melepas ikan lele sebanyak 10 kilogram di lokasi tersebut, karena menurutnya kondisi seperti itu tidak layak disebut jalan tapi layaknya disebut kolam.
“Ini bukan jalan, tapi kolam, ya kita lepas ikan aja biar bermanfaat,” cetusnya.
Beliau berharap dengan adanya aksi yang dilakukannya itu akan membuka mata para petinggi-petinggi yang berkompeten menangani urusan jalan Provinsi tersebut.
“Jika dalam tiga hari ke depan belum juga ada tindakan, saya akan kembali melepas ikan di sini, kita ambil hikmahnya aja berarti kita dikasih kolam oleh Gubernur, ya kita manfaatkan,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Yadi (35) warga setempat. Dikatakan Yadi, keadaan tersebut (jalan rusak,red) sudah berlangsung sangat lama, tapi belum ada tindakan sama sekali dari pihak Provinsi dan seakan tutup mata. Untuk apa sibuk dengan bangunan yang baru sementara yang ada saja tidak dirawat, sehingga terkesan hanya mengejar proyeknya saja.
“Saya heran kenapa jalan Provinsi yang ada di Kabupaten Lebong tidak pernah tersentuh perawatan, padahalkan dana rutinnya ada, lantas dikemanakan uangnya,” kata Yadi.
Yadi juga menilai Gubernur dan Kadis PUPR Provinsi kurang responsif dengan situasi di lapangan.
“Baru-baru ini Gubernur Rohidin Mersyah didampingi Kadis PUPR Provinsi, pulang kampung ke Desa Semelako, tentunya dia melewati jalan ini masa beliau tidak melihat kondisi jalan yang rusak parah ini, atau mungkin mobilnya terlalu mewah sehingga lobang separah ini gak terasa,” sesalnya.
Pantauan di lapangan, sekelompok warga yang melakukan aksi protes, pada Jumat sore itu, bukan hanya melepas ikan saja, tapi mereka juga menanam pohon pisang di tengah jalan dan mereka berencana akan memblokir jalan jika tidak ada tindakan sama sekali dalam berapa hari ke depan.(YF)