/
/
headlinehukum-peristiwaLebongpendidikan

Sering Diamuk ODGJ, Pegawai Disdikbud Lebong Hampir 5 Bulan Tidak Berani Ngantor

130
×

Sering Diamuk ODGJ, Pegawai Disdikbud Lebong Hampir 5 Bulan Tidak Berani Ngantor

Sebarkan artikel ini

GO BENGKULU, LEBONG – Sudah hampir lima bulan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebong sepi tanpa aktivitas. Terhitung sejak 21 Maret lalu tak satupun pegawainya yang berani datang ke kantor. Hal itu bukan tanpa alasan, diakui Kepala Disdikbud, M. Taufik Andary, M.Pd., melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Pendidikan Andry Darmawan, S.Pd. mereka tidak berani masuk kantor lantaran kantornya sering diamuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) DS, yang tidak lain merupakan salah satu staf di kantornya itu. Terhitung sejak tanggal itu segenap pegawainya menjalankan aktivitas di tempat lain, pada awalnya mereka menjalankan aktivitas di SDN 54 Desa Daneu, Kecamatan Lebong Atas, kemudian pindah lagi ke UPTD di Desa Sukamarga, Kecamatan Amen, hingga sekarang.

“Kami tidak mau ambil resiko, dari pada bahaya lebih baik kami menghindar,”ujarnya ketika dibincangi awak gobengkulu.com, Selasa (30/7).

Diceritakan Andri, kalau sedang kumat DS bukan hanya menghancurkan peralatan yang ada di kantor, beliau juga sering mencelakai siapa saja yang berada di dekatnya, sudah banyak korban dan sudah banyak aset Dinas yang dihancurkannya. Keadaan demikian itu sudah dilaporkannya ke pimpinan dan  juga ke pihak yang berwajib, dalam hal ini Polres Lebong. Diakuinya, beberapa waktu lalu tepatnya 1 April, pihaknya pernah menggelar rapat bersama unsur pimpinan dan beberapa OPD terkait dan saat itu juga dihadiri pihak Polres dan Kejaksaan, terkait langkah apa yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi Dinasnya itu.

“Dalam rapat beberapa waktu lalu disepakati akan membentuk tim reaksi cepat (TRC) yang dimotori oleh Bidang Sosial Dinas PMD-Sos bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan juga melibatkan pihak keamanan untuk segera mengambil tindakan yakni, membawa DS ke RSJ Bengkulu untuk diobati, tapi sayang hingga sekarang belum ada realisasinya, kesepakatan hanya di atas meja saja,”sesal Andri.

Masih Andri, dengan keadaan yang demikian itu pihaknya merasa sangat tidak nyaman. Dan pastinya segenap pegawai di Dinasnya tidak akan bisa memberikan pelayanan yang maksimal untuk dunia pendidikan di Kabupaten Lebong. Beliau berharap ada tindakan nyata yang diambil untuk mengatasi permasalahan itu, agar ke depan pihaknya bisa ngantor kembali seperti biasa dalam keadaan aman tanpa rasa was-was.

“Saya harap ada tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini, jangan hanya diam saja kami juga ingin kerja aman, nyaman dan tenang. Masa hanya gara-gara satu orang semua jadi kacau seperti ini. Tolong aparat penegak hukum lindungi kami, ini murni kriminal, keselamatan kami terancam,”keluhnya.

Pantauan di lapangan, kantor yang baru saja direnovasi dari sumber APBD 2018 itu sudah terlihat kumuh dan ditumbuhi rumput liar, kaca bagian depan juga terlihat banyak yang pecah.(YF)

Baca juga : Sering Diamuk ODGJ, Disdikbud Dak Berani Ngantor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *