GO BENGKULU, LEBONG – Aset daerah yang dibeli atau dibangun dari uang negara semestinya mendapat perhatian dan perawatan agar tetap dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak. Tapi tidak begitu dengan bangunan yang satu ini, yakni jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Lebong Sakti – Kecamatan Uram Jaya yang seolah tidak diperdulikan dan seakan ada unsur pembiayaran. Terbukti jalan yang menghabiskan anggaran APBD 2018 sebesar 18,6 miliar (sepaket dengan jalan belakang Picung) itu saat ini dalam kedaan rusak berat dan tertimbun longsor material di beberapa titik.
Material longsor yang menutup jalan itu sudah hampir tiga bulan tapi belum juga dibersihkan. Bahkan kondisinya semakin memburuk bukan hanya tertutup timbunan longsor, jalan yang lebih dikenal dengan nama “PUNCAK ROSJONSYAH” itu juga terdapat beberapa titik yang terbis dan nyaris putus. Keadaan ini sudah sangat lama sekali namun belum ada tindakan sama sekali dari pihak terkait dalam hal ini Dinas PUPR. Lantas dikemanakan dana rutin untuk perawatannya?
Plt.Kepala Dinas PUPR Jafri, S.Sos. melalui Kepala Bidang Bina Marga, Dodi, ketika dibincangi Rabu siang (17/7) terkait kondisi itu beliau mengakui memang belum ada tindakan sama sekali dari pihaknya, hal itu terjadi bukan semata-mata karena malas atau tidak perduli tapi diakui olehnya pihaknya terkendala di anggaran.
“Bukannya kami malas atau tidak perduli tapi kami terkendala di anggaran, anggarannya sudah gak ada lagi,”ungkap Dodi.
Ketika ditanya terkait anggaran rutin untuk perawatan jalan tersebut, beliau berkilah anggarannya sudah dialihkan untuk memperbaiki beberapa titik jalan Provinsi yang rusak tapi dibiarkan saja oleh pihak Provinsi, bukan hanya itu, diakui oleh Dodi, anggaranya juga digunakan untuk tebas bayang sepanjang jalan utama di daerah Rimbo Pengadang yang semestinya juga menjadi tanggungjawab Provinsi.
“Anggaran rutin untuk perawatan memang ada, tapi sudah habis, anggarannya kami alihkan untuk membenari jalan lintas yang menjadi jalan utama masyarakat Lebong seperti jalan berlobang di depan terminal, di Sukabumi, Taba Anyar dan Air Dingin, yang semestiya menjadi tanggungjawab Provinsi, tapi mereka diam saja. Intinya anggaran rutin untuk perawatan sudah habis untuk jalan Provinsi,”bebernya.
Lanjut Dodi, pihaknya sudah berulang kali koordinasi dengan pihak Provinsi terkait perawatan jalan poros utama Kabupaten Lebong (Jalan Provinsi,red) yang banyak rusak yang semestinya menjadi tanggungjawab Provinsi, tapi sejauh ini diakui oleh Dodi, pihak Provnsi belum ada tindakan sama sekali dan mereka ( DPU Provinsi,red) seolah tutup mata.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan kepada pihak PU Provinsi tapi mereka seolah tutup mata, sehingga mengharuskan kami menggunakan anggaran rutin yang ada untuk memperbaiki jalan tersebut, mengingat jalan tersebut merupakan jalan utama masyarakat Lebong, sementara jalan penghubung Kecamatan Lebong Sakti – Uram Jaya hanya jalan alternatif,”ujarnya.
Dikatakan Dodi, pihaknya akan mengusulkan lagi anggaran rutin untuk perawatan jalan terasebut, jika diakomodir maka pihaknya akan segera membereskan longsor itu.
“Kita akan usulkan lagi anggaran rutin untuk perawatannya, semoga saja diakomodir, kalau iya maka akan segera kita kerjakan,”tuturnya.(YF)