Sabtu, 20 April 2019
PEWARTA : YOFING DT
GO BENGKULU, LEBONG – Korban hanyut di sungai Ketahun Gatra (6) yang dikabarkan hilang sejak Jumat kemarin (19/4) sekira pukul 10.30 WIB hingga Sabtu malam (20/4) belum juga ditemukan. Berbagai upaya dilakukan mulai dari penyelaman hingga penyisiran sepanjang alur sungai namun belum juga membuahkan hasil. Semula pencarian hanya dilakukan oleh warga masyarakat setempat bersama dengan Polri, TNI, BPBD dan PMI, namun di hari kedua ini dibantu tim Basarnas dari Provinsi Bengkulu sebanyak 6 orang.
Baca juga : Liburan di Rumah Nenek di Lebong, 2 Bocah Asal Ipuh Hanyut
Kepada awak media Masrul selaku Komandan Tim (Dantim) Basarnas yang turun kelapangan menyampaikan, jumlah mereka yang diturunkan dari Provinsi sebanyak 6 orang dan akan ditambah satu orang lagi sehingga menjadi 7 orang. Pihaknya bersama masyarakat dan tim lainnya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban Gatra.
“Kami bersama masyarakat dan tim yang lain sudah melakukan penyelaman dan penyisiran sapanjang alur sungai dengan menggunakan perahu karet. Kendala utama yang kami dapati adalah derasya arus sungai dan warna air yang keruh ditambah lagi cuaca yang kurang bersahabat diguyuri hujan,”ujarnya.
Ditambahkannya, upaya pencarian biasanya dilakukan selama 7 hari kedepan tapi dalam tiga hari pertama pihaknya akan melihat bagaimana perkembangannya, apakah ada tanda-tanda atau tidak. Namun demikian beliau berharap sebelum waktu yang ditargetkan korban akan segera ditemukan.
“Kita lihat dulu dalam tiga hari pertama terhitung mulai hari ini, Sabtu (20/4) apakah ada tanda-tanda atau tidak, apabila belum juga ditemukan maka akan dilanjutkan sampai 7 hari kedepan, namun demikian kita tetap memperhatikan situasi di lapangan,”imbuhnya.
Asisten I Setdakab Lebong, Jafri,S.Sos yang terlihat selalu standby di TKP ketika dibincangi awak gobengkulu.com, beliau menyampaikan rasa dukanya yang mendalam atas kejadian yang menimpa pasangan Medi dan Reli tersebut, beliaupun berharap semoga korban Gatra akan segera ditemukan. Diakuinya, dirinya mewakili Pemkab Lebong akan selalu memantau dan menyuplai segala kebutuhan di lapangan apa saja yang kira-kira diperlukan terkait logistik ataupun lainnya agar korban dapat segera ditemukan.
“Dari Pemkab Lebong kita sudah standbykan mobil dapur umum dari BPBD dan Sosial beserta kelengkapannya, disamping itu juga BPBD juga sudah menyiakan 2 buah perahu karet, ditambah lagi 2 perahu dari Komunitas Arung Jeram Lebong Rafting dan 2 perahu dari Basarnas untuk menunjang pencarian korban,”ungkapnya.
Pantauan di lapangan, di hari ke-dua pencarian korban dilakukan hingga pukul 17.30 WIB. Kemudian pencarian diberhentikan mengingat cuaca kurang mendukung diguyuri hujan dan diselimuti awan gelap. Namun sekira pukul 18.30 WIB sontak heboh dan pencarian dilanjutkan kembali lantaran ada ditemukannya tanda-tanda berupa bau menyengat di muara air Ketahun dan Uram. Kemudian tim bersama warga masyarakat setempat segera meluncur ke lokasi dimaksud dan melakukan pencarian namun sayang hingga berita ini ditayangkan belum ada kabar korban ditemukan.