Jumat, 1 Maret 2019
PEWARTA : YOFING DT
GO LEBONG – Dituduh menghapus daftar usulan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) oleh salah satu oknum Kades di wilayah Kecamatan Lebong Sakti, Kabupaten Lebong, Sekretaris Dinas Perumahan dan Pemukiman Denny Riskandar geram dan merasa risih. Tidak terima atas tuduhan tersebut, beliau mengundang seluruh kepala desa se-kecamatan Lebong Sakti untuk datang ke kantornya dalam rangka silaturahmi dan klarifikasi atas apa yang disangkakan pada dirinya (28/2).
Beliau sangat menyayangkan akan tuduhan yang diarahkan padanya. Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan rasa keberatannya atas tuduhan tersebut dan beliau meminta kepada oknum kades yang menuduh dirinya menghapus usulan untuk bantuan bedah rumah dapat menjelaskan sumber dan dasar atas tuduhan yang sangat dinilai sangat memojokkan dirinya tersebut. Karena menurutnya dia tidak pernah menghapus ataupun mempersulit program BSPS untuk masyarakat.
“Saya sangat keberatan dengan tuduhan ini, karena saya merasa tidak pernah menghapus ataupun mempersulit psoses bantuan bedah rumah ini, kalau memang ada bukti saya yang menghapus jatah untuk desanya, silahkan jelaskan sumbernya dari mana dan dasarnya apa, jangan main fitnah seperti ini,”sesalnya.
Beliaupun mengaku sangat mendukung program BSPS yang diluncurkan pemerintah, kalau bisa seluruh masyarakat Lebong yang belum memiliki rumah layak huni dapat bantuan BSPS, sehingga tidak ada lagi warga Lebong yang tinggal di rumah tidak layak huni.
”Maunya saya semua warga Lebong yang belum memilki rumah yang layak dapat bantuan BSPS ini, agar tidak ada lagi warga kita yang tinggal di rumah yang tidak layak huni, masa saya putra asli daerah mau menghapus jata bantuan untuk warga, kan tidak masuk akal,”imbuhnya.
Namun sayang, saat pertemuan tersebut kepala desa yang dimaksud tidak hadir hanya diwakilkan oleh kaur pemerintahannya saja. Tapi saat itu hadir juga HN, orang yang disebut oknum kades menyampaikan informasi bahwa yang mencoret untuk desanya adalah Sekdis Perkim.
Dalam kesempatan itu HN sangat menyayangkan ulah oknum kades yang begitu cepat mengambil kesimpulan dari obrolan dengannya beberapa waktu lalu, dan parahnya lagi oknum kades tersebut menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya di publik melalui grup aplikasi whatsApp. Menurut HN, seharusnya oknum kades tersebut pakai logika dan menanyakan langsung ke Dinas Perkim.
“Seharusnya beliau (oknum kades) menanyakan langsung ke Dinas Perkim bukannya menyebarkan di grup, dan juga seharusnya beliau pakai logika, saya ini siapa, saya kan masyarakat biasa, mana mungkin saya tahu tentang itu,”elak HN.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perkim Yulizar, SH angkat bicara, beliau pastikan apa yang dituduhkan kepada sekretarisnya itu tidak benar, dan tidak akan pernah terjadi. Beliau juga menegaskan tidak ada yang bisa mencoret ataupun mengintervensi untuk data penerima BSPS, karena data penerima harus sesuai dengan spek yang diminta kementrian dan tidak ada yang berhak mengintervensi, termasuk dirinya sendiri.
“Saya pastikan tidak ada corat-coret, ini hanya mis komunikasi saja, jabatan saya taruhannya kalau memang ada permainan dalam penyaluran BSPS ini, jangankan sekdis saya saja tidak bisa mencoret data dari kepala desa karena kita punya tim verifikasi langsung dari kementrian yang akan menentukan layak atau tidaknya,”jelasnya.
Lebih jauh Yulizar menyampaikan, kalau ada masalah atau informasi yang kurang mengenakan tolong jangan langsung dibeberkan di media sosial, silahkan datang dan tanyakan langsung ke kantor. Karena menurutnya pihaknya sangat terbuka dan transparan.
“kalau ada apa-apa, tolong sampaikan pada kami, silahkan telepon atau datang langsung ke kantor biar jelas masalahnya, jangan langsung posting di media sementera kita sendiri belum tahu kebenarannya, sekali lagi saya tegaskan tidak ada permainan atau kong kalikong dalam penyaluran BSPS, kalau ada permainan jabatan saya taruhannya,”ungkapnya.
Dalam kesempatan itu beliau juga menyampaikan akan mengusahakan pemerataan BSPS untuk seluruh masyarakat Lebong, agar tidak ada kesenjangan ataupun kecemburuan sosial dan tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah yang tidak layak.
“Kami akan selalu berupaya agar bantuan bedah rumah ini tersebar di seluruh Kabupaten Lebong dan tidak ada lagi warga kita yang tinggal di rumah yang tidak layak, tapi harap bersabar dan yakin karena tidak semuanya langsung bisa diakomodir, kalau tidak tahun ini kita akan upayakan tahun depan sampai semuanya terwujud,”tutupnya.