GO LEBONG – Tiga tahun terakhir grafik peserta didik SMPN 19 Lebong mengalami penurunan, bahkan dikhawatirkan dari tahun ke tahun akan semakin parah. Hal tersebut tidak lepas dari kwalitas dan tingkat kepercayaan masyarakat akan mutu pendidikan di sekolah tersebut, karena tidak bisa dipungkiri kwalitas sekolah tidak terlepas dari fasilitas dan kwalitas tenaga pendidik. Sementara di sekolah tersebut terdapat empat guru mata pelajaran yang masih kosong, diantaranya mata pelajaran PPKN, Olahraga, TIK dan BK, sehingga terpaksa diisi oleh guru yang bukan bidangnya.
Kepala sekolah SMPN 19 Lebong, Efriyadi, S.Pd ketika dikonfirmasi awak gobengkulu.com (27/2), beliau sangat mengeluhkan hal tersebut dan dirinya berharap ada solusi dari dinas terkait agar peserta didik disekolahnya dapat menyerap ilmu benar-benar dari guru yang berkompeten di bidangnya. Sementar selama ini kekosongan tersebut diisi oleh guru mata pelajaran lain yang bukan bidangnya yang sifatnya hanya membantu dan untuk mencukupi jam mengajarnya saja.
“Takutnya nanti, ilmu yang disampaikan tidak maksimal karena memang diajarkan oleh orang yang memang bukan bidangnya yang sifatnya hanya membantu untuk mengisi kekosongan dan kekurangan jam saja,”keluhnya.
Dijelaskannya, di SMPN 19 Lebong saat ini terdapat sebanyak 92 siswa yang terbagi menjadi 4 rombongan belajar (rombel), yang terdiri dari 1 rombel untuk kelas 7, 1 rombel kelas 8 dan 2 rombel untuk kelas 9, enam guru mata pelajaran (PNS) dan dua tenaga honorer yakni operator dan TU. Kekosongan tersebut sudah berlangsung sangat lama, hampir empat tahun berlalu tapi hingga saat ini belum juga ada solusi.
“Semoga saja nanti ada perhatian dari dinas terkait agar ada solusi untuk permasalahan ini agar dapat menempatkan guru mata pelajaran di sekolah kami sesuai dengan kebutuhan terlepas apakah itu guru yang sudah berstatus PNS atau honorer dan yang terpenting sesuai dengan bidangnya,”harapnya. (YF)