/
/
headlineLebong

APBD Kabupaten Lebong T.A 2019 Disahkan, OPD Dihujani Kritikan

133
×

APBD Kabupaten Lebong T.A 2019 Disahkan, OPD Dihujani Kritikan

Sebarkan artikel ini

Jumat, 21 Desember 2018

PEWARTA : YOFING DT

GO LEBONG – DPRD Kabupaten Lebong menggelar rapat paripurna pembacaan pandangan akhir fraksi terhadap RAPBD Kabupaten Lebong tahun anggaran 2019 di gedung paripurna DPRD Lebong (20/12). Masing-masing fraksi membaca keputusan dan pandangan akhir terhadap RAPD yang diajukan. Dari enam fraksi tidak satupun yang menolak RAPD yang diajukan, namun dari pandangan akhir masing-masing fraksi hampir setiap fraksi mengkritik kinerja pemerintah di tahun anggaran 2018 yang dinilai belum efektif, OPD jangan hanya membuat dan menjalankan program yang sudah ada atau hanya sekedar  menjalankan rutinitas, tetapi buatlah program yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat.

Seperti pandangan akhir fraksi Hanura yang dibacakan oleh Apriantono,SE, fraksi Hanura menghimbau kepada OPD-OPD agar dapat bekerja keras untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan hanya proyeksi-proyeksi tapi realisasi nyata yang perlu diwujudkan, sehingga angka Pendaptan Asli Daerah 2019 dapat direalisasikan dengan baik. Mengingat Pendapatan Asli Daerah menjadi salah satu indikator kemandirian daerah daerah bidang keuangan daerah. Fraksi Hanurapun berharap agar setiap OPD dapat mengelola APBD 2019 dengan efisiensi, efektivitas, dan disiplin anggaran yang tepat waktu dan sasaran.

“OPD harus bisa merencanakan dan melaksanakan program dengan baik, yakni program yang sesuai dengan harapan masyarakat dan tidak menyampingkan kearifan lokal, kepala OPD jangan hanya bisa ngomong saja dan mencari muka mencari muka di depan pimpinan tapi program yang dibuat harus lebih realisitis untuk kepentingan masyarakat, jangan sampai program yang dibuat hanya sekedar untuk pemangku jabatan dan kepentingan, dalam bahasa lain asal bapak senang,” tegas Tono dalam pembacaan pandangan akhir fraksi Hanura.

Disamping itu keritikan pedas juga terlontar dari fraksi Golkar yang menyebutkan salah satu program unggulan pemerintah yang digadang-gadangkan adalah di bidang pertanian dan ketahanan pangan dengan menggalakkan tanam dua kali dalam satu tahun, namun sepertinya program tersebut tidak berjalan sesuai dengan harapan dengan anggaran yang dibebankan pada APBD Kabupaten Lebong, hendaknya leading sektor terkait mengajak seluruh komponen masyarakat yang ada untuk ikut serta dalam program tersebut dengan mendengar pendapat dan kritikan dari masyarakat  agar program tersebut bisa terstruktur dan terencana dengan baik.

“Masih banyak OPD yang belum maksimal menjalankan program yang mereka buat sendiri, untuk itu kami harap agar leading sektor terkait mengajak seluruh komponen masyarakat yang ada untuk ikut serta dalam program ini agar bisa terstruktur dan terencana dengan baik agar hasilnya akan lebih baik dan memuaskan semua pihak,” demikian fraksi Golkar.

Bupati Lebong H.Rosjonsyah, SIP,M.Si, dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh fraksi yang telah menyetujui dan mengesahkan Raperda tentang rancangan APBD Kabupaten Lebong TA 2019 menjadi Perda tentang APBD Kabupaten Lebong TA 2019. Kepada seluruh OPD Bupati berpesan agar tidak bergantung pada APBD saja tapi harus lebih kreatif, OPD harus bisa mencari anggaran dari pusat dengan cara jamput bola.

“Kita tidak boleh bergantung dengan APBD Kabupaten Lebong saja, kita sama-sama tahu kondisi keuangan sekarang yang tengah mengalami defisit jadi saya harap OPD lebih kreatif dan bisa mencari anggaran dari pusat, jangan diam saja tapi harus jemput bola agar dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat dengan sumber anggaran APBD yang terbatas ini,”sampai Bupati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *