Kamis, 11 Oktober 2018
PEWARTA : DIA
GO MUKUMUKO – Proyek pengadaan dan pemasangan water supply di kawasan Badar Udara Mukomuko mandek. Proyek senilai Rp 1,05 miliar lebih tersebut sampai saat ini tidak ada kelanjutan. Belum diketahui penyebab pastinya, lantaran pihak bandara saat dikonfirmasikan akan hal itu terkesan tidak mengetahui. Sementara, proyek yang dilaksanakan CV. Lumintu menggunakan anggaran dana APBN dari Kementerian Perhubungan itu dilaksanakan sesuai yang tertera dalam papan merk dimulai pada 25 Juni lalu dengan waktu 150 hari. Hal itu menjadi pertanyaan besar. Karena waktu pengerjaan hanya tersisa sekitar 1 bulan lebih, sementara progres pekerjaan diperkirakan baru 40 persen, masih jauh dari target. Jika tidak ada kejelasan akan kelanjutannya, dikhawatirkan proyek tersebut tidak akan tuntas.
Seperti dikatakan Ketua Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Kabupaten Mukomuko, Weri Tri Kusuma, SH. Pihaknya langsung turun bersama dengan anggota untuk meninjau langsung kondisi proyek. Sayangnya, di lokasi tidak bertemu dengan pihak pelaksana. Saat ditanyakan kepada pihak bandara, Kepala Bandara dinilai tidak mengetahui.
”Proyek itu mandek dan tidak ada kejelasan terkait kelanjutannya. Kita khawatir proyek itu tidak selesai. Sementara dananya sangat besar. Kita ke lokasi, pihak pelaksananya juga tidak ada. Menanyakan langsung kepada kepala bandara, beliau tidak mengetahui. Inikan aneh sekali. Kita pertanyakan hal itu,” ungkap Weri.
Ditambahkan Weri, sementinya pihak bandara mengetahui adanya proyek itu. Karena, pelaksanaan pekerjaan berada di kawasan bandara. Terlebih, dana pembangunan tersebut dari kementerian. Selain itu, pengawas pembangunan seperti TP4D mesti memberikan teguran terhadap pihak pelaksananya.
”Pihak bandara terkesan tidak peduli, padahal proyek itu ada di kawasan bandara. Itu yang kami nilai tidak jelas. Pihak pengawas juga semestinya memberikan teguran dan meminta agar pelaksana dapat melanjutkan pekerjaan itu. Kalau tidak, kita prediksi proyek itu tidak akan tuntas. Karena untuk pemesanan water supply itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Kita akan terus pantau perkembangannya,” pungkas Weri diamini Sekretaris, Toha Indra Putra dan Putra Satria.