PEWARTA : YOFING DT
RABU 18 JULI 2018
GO LEBONG – Hingga pertengahan Juli 2018, dari 92 paket yang dilimpahkan ke ULP baru 67 paket sudah selesai dilelang, sementara 25 paket lainnya belum selesai dilelang. Diantaranya, 18 paket masih dalam proses dan 7 paket lainnya belum siap untuk dilelang.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Ketua Panitia ULP Syarif Syarifudin. Saat dibincangi awak media ini Rabu siang (18/07), ia menuturkan, pihaknya tetap berupaya agar proses lelang dapat dirampungkan secepatnya.
“Kita tetap mengupayakan secepat mungkin, tapi sejauh ini ada beberapa kendala yang kita temui diantaranya beberapa paket fisik perencanaan dan pelaksanaan dalam satu tahun, aplikasi SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik) yang berubah-ubah,” kata dia.
Sehingga menuntut stakeholder harus menyesuaikan dan terus belajar, Sistem Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) yang berubah dan operator SIRUP yang pindah tugas sehingga penggantinya harus belajar lagi dari nol.
“Di tahun 2018 ini kita 100 persen menggunakan lelang versi 4.2 akibatnya banyak penyedia yang ikut campur dalam mengevaluasi padahal penyedia hanya melihat rekap kualifikasi, mereka tidak mengetahui data terinci yang diupload,” terang Syarif.
Tujuh paket yang belum dilelang antara lain,
1. Pengadaan server beserta kelengkapannya terpasang dengan nilai 450.000.000 (Kominfo)
2. Pembangunan Lebong Command Center dengan nilai 1.315.000.000 (Kominfo)
3. Pengadaan Bangunan Gedung Garasi/Pool Mobil Damkar dengan nilai 445.100 (Satpol PP)
4. Rekondisi Mobil Damkar 1.150.000 (Satpol PP)
5. Pembangunan Pagar Kantor, Pembangunan Tempat Parkir, Pembangunan WC Aula dengan nilai 226.400 (Bappeda)
6. Master Plan Objek Wisata Air Putih dengan nilai 380.000 (Dispora)
7. Belanja Jasa Konsultasi-Penyusunan Dokumen UKL/UPL TPA di Air Kopras dengan nilai 110.000 (DLH)
