PEWARTA : YOFING DT
SABTU 14 JULI 2018
GO LEBONG – Warga Desa Paya Embik Kecamatan Amen Kabupaten Lebong kembali digemparkan dengan penemuan tulang kerangka manusia di sungai tik aseak Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong. Ditemukan pertamakali oleh Fahrizal bersama temannya Andika yang tengah menyeberang sungai menuju tambang emas, sekira pukul 09.00WIB pagi Sabtu (14/7)
Awalnya mereka berdua terkejut melihat kerangka manusia yang tersangkut di bebatuan. Penasaran, mereka mencongkel benda serupa tulang belulang tersebut dan akhirnya hanyut. Tidak lama kemudian, tiba dua orang teman lainnya kebetulan mengarah ke tujuan yang sama, yakni menuju tambang emas.
Selanjutnya secara bersama-sama mereka memutuskan untuk menelusuri keberadaan benda tersebut. Setelah beberapa saat kerangka lainnya ditemukan sekitar 10 meter dari tempat pertama kali ditemukan.
Menurut dugaan mereka, itu merupakan tulang rekannya Zami yang hanyut beberapa bulan lalu. Untuk memastikannya, tulang belulang dibawa ke puskesmas Air Putih kecamatan Pinang Belapis. Namun oleh petugas medis mereka diarahkan agar dibawa ke RSUD Lebong.
Setelah mendapat petunjuk dari puskesmas bahwa tulang tersebut betul tulang rangka manusia, lantas mereka membawa ke rumah orang tua korban Zami, di Desa Paya Embik Kecamtan Amen. Namun orang tua korban, menepis dugaan bahwa itu adalah tulang rangka dari anaknya yang hilang beberapa bulan lalu.
Kecewa dengan sambutan keluarga korban, kemudian mereka mengambil inisiatif untuk membawa ke rumah Kepala Desa Paya Embik, Bambang Irawan. Kemudian membawa tulang rangka tersebut ke RSUD Lebong didampingi oleh aparat kepolisian anggota Polsek Lebong Utara.
Kapolres Lebong, melalui Kapolsek Lebong Utara, Iptu. Firmansyah membenarkan tentang temuan rangka manusia tersebut. Menurut Kapolsek pihaknya sudah membawa rangka itu ke RSUD Lebong untuk diperiksa lebih lanjut.
“Karena keterbatasan alat dan spesialis forensik, tulang tersebut terpaksa kita kirim ke RS Bhayangkara Bengkulu untuk diambil sampel, yang kemudian akan dikirim ke Jakarta untuk dilakukan tes DNA. Agar diketahui identitasnya, apa benar itu tulang rangka Zami warga Desa Paya Embik atau bukan,” tutur Kapolsek.
Pantauan gobengkulu.com di lapangan, warga desa Paya Embik kuat menduga bahwa tulang rangka tersebut merupakan tulang rangka Zami. Yang hilang hanyut beberapa bulan lalu, karena tidak ada orang lain yang hanyut sebelum dan sesudah kejadian tersebut.
Sekedar mengingatkan, pada bulan Maret lalu, Zami (40) hilang akibat hanyut terbawa arus sungai Tik Aseak yang tiba-tiba meluap. Ketika itu korban bersama dua rekannya menyeberang sungai Tik Aseak Kecamatan Pinang Belapis dalam perjalanan pulang dari tambang emas.
ketika berada di tengah sungai air tiba-tiba meluap yang menghanyutkan mereka bertiga. Kedua temannya berhasil menyelamatkan diri, namun malang bagi Zami dia hanyut dan hilang terbawa arus. Segala upaya pencarian telah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil.