KONTRIBUTOR : YADHIE
RABU 9 MEI 2018
GO MUKOMUKO – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berhasil menuntaskan program cetak sawah baru seluas 556 hektar, di lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat. Pelaksanaan cetak sawah yang melibatkan TNI AD selesai sesuai dengan jadwal yang ditentukan yakni awal Mei 2018.
Saat ini, seluas 424, 04 hektare telah ditanami, bahkan ada yang telah turun tanam tahap kedua. Sisanya telah diselesaikan perapihannya untuk dilakukan proses turun tanam. Hasil panen dari sawah yang telah turun tanam lebih dari 6 ton perhektar.
“Targetnya memang minggu kedua, namun saat ini sudah tuntas proses cetak sawahnya. Bahkan, sudah banyak yang ditanami. Setiap hektarenya mencapai hasil 6 ton lebih,” kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian, Ali Mukhibin, S.Hut.
Ditambahkannya, untuk fasilitas penunjang di lapangan, pihak dinas telah menyiapkan boks penampungan air. Kedepannya, seluruh lokasi sawah baru akan dibangun saluran irigasi tersiernya.
“Di lokasi sawah baru, kami telah menyiapkan boks saluran penampungan air tersier. Dan saat ini sudah dimanfaatkan untuk aktifitas turun tanam. Kedepannya, saluran irigasi akan dibangun untuk menunjang kelancaran proses tanam,” tandas Ali.
Kuota Pupuk Subsidi Turun
Jatah dan kuota penyaluran pupuk bersubsidi sektor Kabupaten Mukomuko mengalami penurunan. Dimana, pada tahun 2017 lalu kuotanya mencapai 15.572 ton untuk realokasi pemakaian selama 1 tahun mulai Januari hingga Desember.
Sedangkan untuk tahun ini, kuotanya hanya 14.253 ton untuk 1 tahunnya. Jadi penurunan kuota kebutuhan pupuk para petani mencapai 1.319 ton. Pupuk yang selama ini disalurkan melalui para pengecer tetap yakni jenia urea, ZA, ponska, SP36 dan pupuk organik.
Mengenai hal itu, Rabu (9/5) Dinas Pertanian melakukan sosialisasi terhadap tim verifikasi dan validasi data pengguna pupuk bersubsisi. Tim tersebut merupakan anggota dari kelompok tani dan juga penyuluh kecamatan. Tujuannya untuk meratakan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan setiap petani di masing-masing wilayah kecamatan.
“Kami sudah melakukan sosialisasi terkait penyaluran pupuk bersubsidi. Apapun kendala di lapangan, ada timnya yang turun langsung memantau baik di pemasok pupuk sampai ke tingkat petani,” kata Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Ali Mukhibin, S.Hut.
Tujuannya, kata dia, agar penyaluran pupuk sesuai dengan kebutuhan dan tidak ada kendalanya. Makanya, tim verifikasi dan validasinya harus ikut bekerjasama,” .
Terkait menurunnya kuota dari tahun sebelumnya, Ali menjelaskan bahwa kuota kebutuhan pupuk tidak dapat dipatok untuk setiap tahunnya. Hal itu lantaran kebutuhan petani berdasarkan jenis tanam yang dilakukan.
Apalagi, saat ini dinas tengah menjalankan program cetak sawah baru dan program pajale. Ada kebutuhan jenis pupuk yang meningkat dan ada juga yang mengalami penurunan. Yang jelas sejauh ini tidak mengalami kendala
“Kuotanya memang berkurang kalau dihitung secara leseluruhan. Tapi, ada jumlah kuota yang naik. Semua itu sesuai dengan kebutuhan. Apalagi sekarang ini ada program cetak sawah baru dan pajale. Jadi, tidak semua jenis pupuk dibutuhkan,” ucap Ali.
Editor : Uj