/
/
headlinemuko-muko

Bangunan Pasar Senilai 6 Miliar Di Mukomuko Terbengkalai

157
×

Bangunan Pasar Senilai 6 Miliar Di Mukomuko Terbengkalai

Sebarkan artikel ini

KONTRIBUTOR : YADHIE
MINGGU 6 MEI 2018 

GO MUKOMUKO – Proyek bangunan pasar semi modern di kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko, tahun anggaran 2017 yang bersumber dari dana Kementerian Perdagangan, sebesar Rp 6 miliar dinilai terbengkalai.

Pasalnya, persentase pekerjaan ditaksir baru mencapai sekitar 75 persen. Para pedagang dan pembeli di Pasar Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko mesti lebih bersabar lagi. Dan masih tetap melakukan aktifitas jual beli yang dinilai tidak teratur serta terkesan berserakan.

Terlihat, masih banyak bagian fisik bangunan yang belum selesai diantaranya meja los jualan, lantai, saluran air dan instalasi listrik. Kondisi jelas dikeluhkan berbagai pihak, termasuk jelang memasuki bulan Ramadhan yang diprediksi aktifitas pasar akan meningkat.

“Sejak pembangunan, kami berjualan sudah pindah di belakang terminal. Kami berjualan tidak teratur. Ini jadi kendala, apalagi jelang puasa nanti. Pasti lebih rame lagi. Kita minta bangunan pasar secepatnya diselesaikan,” ungkap pedagang sayur, Teguh kepada gobengkulu.com, Minggu.

Hal senada disampaikan Hendra, pedagang manisan. Menurut dia, bangunan pasar mesti diselesaikan. Jika dibiarkan terbengkalai, para pedagang yang lain juga bakal terus mengeluh.

“Kita jualan pakai tenda, yang lain juga sama. Ini jadi kendala para pedagang dan juga pembeli lantaran kondisinya sangat tidak teratur. Sementara di bagian depan, ada lapak yang tidak dihuni, hingga saat ini juga tidak jelas statusnya. Kami minta bangunan yang baru dapat diselesaikan,” kata Hendra diamini Amir, pedagang buah.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Mukomuko, Ali Nasri memperkirakan, bangunan tersebut belum bisa dilanjutkan. Menurutnya dia, tahun ini belum ada anggarannya baik dari APBD maupun dana yang lainnya.

“Memang seharusnya bangunan pasar itu selesai 2017 lalu. Namun karena ada kendala jadi belum 100 persen. Untuk tahun ini tidak ada anggarannya. Kalau kebutuhannya sekitar Rp 1 M lagi. Masih banyak yang harus dibuat lagi,” tutupnya.

Editor : Uj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *