/
/
headlinemuko-mukoUncategorized

Pemkab Mukomuko Musnahkan Alat Tangkap Trawl

172
×

Pemkab Mukomuko Musnahkan Alat Tangkap Trawl

Sebarkan artikel ini

KONTRIBUTOR : YADI 
SABTU 5 MEI 2018

GO MUKOMUKO – Alat tangkap pukat harimau atau trawl dimusnahkan oleh Wakil Bupati Mukomuko Haidir, bersama segenap unsur FKPD dan pimpinan OPD setempat, dilaksanakan di halaman kantor Bupati Mukomuko, sekira pukul 11:00 WIB, Sabtu (5/5).

Dimaksudkan, kegiatan ini guna mencegah maraknya aksi penangkapan hasil laut yang dapat merusak ekosistem perairan laut Kabupaten Mukomuko. Selama ini, trawl atau pukat harimau kerap beroperasi dengan jarak yang cukup dekat. Bahkan, sampai terjadi keributan antara nelayan tradisional dan pengguna trawl.

Alat tangkap nelayan yang dibakar akan digantikan dengan alat tangkap biasa dan disamaratakan dengan alat tangkap nelayan lainnya dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Selama pemusnahan itu, nelayan libur melaut dan ikut menyaksikan bersama-sama. “

“Kami harapkan dengan pergantian alat tangkap ini, semua nelayan dapat beraktifitas dengan baik Saling bahu membahu dalam mencari hasil tangkapan. Kami tidak ingin ada kesenjangan dan permasalah lagi antar sesama nelayan. Karena akan berdampak buruk,” ungkap  Wakil Bupati Mukomuko Haidir,  dalam sambutannya, Sabtu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Eddy Apriyanto, SP, M.Si mengatakan bahwa pergantian alat tangkap itu merupakan program nasional. Untuk saat ini, sebagian besar nelayan yang menggunakan trawl telah ditertibkan.

“Ini program nasional dan akan terus berjalan sampai seluruh pengguna trawl habis. Kita berharap semua nelayan dapat beraktifitas dengan aman dan lancar. Kami pun akan terus memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan nelayan,” paparnya.

Sementara, Yuliasman, pemuda Pantai Indah Mukomuko mengharapkan dengan adanya pertukaran alat tangkap tidak terjadi lagi keributan. Selama ini kerap terjadi prmbakaran alat tangkap, kapal dan juga denda.

“Miris sekali kalau ada kapal atau alat tangkap yang dibakar. Tapi itu sudah jadi keputusan bersama. Siapa yang melanggar, terima resikonya. Dengan program ini, semoga nelayan lancar dalam beraktifitas dan sejahtera,” pungkas Dia.

Editor : Uj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *